Cerita Motivasi Tentang Kisah Paku di Pagar Pekarangan


Advertorial :

Masih Suka Malas, Tidak Percaya Diri atau Bingung Mencari Cara Untuk Mengembangkan Kemampuan Dalam Bisnis, Karir dan Kehidupan Pribadi ?

KLIK DISINI Untuk Dapatkan Solusinya!

Alkisah, ada seorang anak yang memiliki watak yang buruk.

Ayahnya kemudian memberinya sekantung penuh paku untuknya. Ia menyuruh anaknya untuk memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali ia kehilangan kesabarannya atau bertengkar dengan orang lain.

Hari pertama, sang anak memaku 37 batang di pagar.

Pada minggu-minggu berikutnya, ia belajar menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Lambat laun, ia mulai merasakan bahwa lebih gampang menahan diri untuk tidak berbuat buruk daripada memaku di pagar.

Akhirnya, tibalah hari ketika ia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun di pagar.

Dengan gembira, disampaikannya hal itu kepada sang ayah.

Ayahnya kemudian menyuruh mencabut sebatang paku di pagar setiap kali ia berhasil menahan diri untuk tidak berbuat buruk dan mampu bersabar.Hari-hari berlalu dan akhirnya tibalah hari ketika ia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anak ke pagar dan berkata :

Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka di hati orang lain itu seperti pada pagar ini.

Kamu bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, akan tetapi ia akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali pun kamu meminta maaf atau menyesal, lukanya akan tetap tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

======

Kisah di atas mengingatkan kita untuk selalu mencoba menahan diri dari perbuatan lisan maupun fisik yang mungkin bisa melukai orang lain.

Bagi rekan muslim, sudah terdapat tuntunan dalam Al Qur’an tentang keutamaan menjaga perkataan yang baik, yaitu diantaranya di Surat Al Baqarah ayat 263 :

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”

Melalui ayat di atas jelaslah bahwa penting bagi kita untuk bisa menjaga perkataan.

Menahan diri untuk menjaga lisan dan perbuatan adalah penting supaya kita tidak meninggalkan bekas luka di hati orang lain seperti sebuah paku yang dicabut dari pagar pekarangan dalam kisah tadi.

Semoga cerita motivasi ini bermanfaat dan dapat memberi inspirasi untuk pengembangan karir, bisnis dan kehidupan pribadi Anda.

Mau 17 Produk Motivasi Gratis ?

Download sekarang 17 produk gratis yang terdiri dari ebook, video dan audio di Zona Sukses.

Penasaran apa saja judulnya ? klik disini untuk informasi lebih lengkap.



DOWNLOAD DISINI

KopiStory @ www.Cafebuku.com
Berbagi Inspirasi

7+ Panduan Premium untuk Melejitkan POTENSI Anda

Ya, selain ebook dan produk motivasi gratis juga terdapat panduan-panduan premium dalam tema yang lebih spesifik yang dapat membantu melejitkan potensi Anda.
Pilih sesuai tema yang Anda butuhkan untuk menjadi JUARA

BEAUTIFUL MIND POWER

Mengungkap rahasia alami membuka kekuatan Pikiran Anda sehingga mampu meraih pencapaian luar biasa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Lihat selengkapnya Beautiful Mind Power klik disini

THE CONFIDENCE SECRET

Bagaimana menjadi percaya diri untuk wawancara, berbicara, pidato, menjual, atau memulai bisnis hanya dalam 21 Hari, To The Point ! Lihat selengkapnya The Confidence Secret klik disini

INSTANT MOTIVATION WEAPON

Bagaimana rahasia berubah secara dramatis menjadi pribadi yang semangat dan termotivasi pantang menyerah! Lihat selengkapnya Instant Motivation Weapon klik disini

REVOLUSI WAKTU

Mengungkap rahasia bagaimana melonjakkan produktivitas bisnis, karir dan pribadi Anda untuk meraih hasil lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit. Lihat selengkapnya Revolusi Waktu klik disini

ANDA PUN BISA JENIUS

Dapatkan cara mudah menghasilkan ribuan solusi dan Ide inovatif hanya dalam hitungan jam tanpa harus punya bakat jenius, Intinya: Anda Pun Bisa Jenius! Lihat selengkapnya Anda Pun Bisa Jenius klik disini

AUDIO ANTI MALAS

Cara menghancurkan sifat Malas hanya dalam 21 hari bahkan pada hari pertama! Lihat selengkapnya Audio Anti Malas klik disini

Cerita Motivasi Anak Kerang Mengubah Pasir Menjadi Mutiara

Pada suatu petang yang sendu seekor anak kerang di dasar laut datang mengadu dan mengaduh pada ibunya. Sebutir pasir tajam bagai sembilu, telah memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

” Anakku”, kata sang ibu sambil mencucurkan air mata.

“Tuhan tidak memberikan kepada kita-bangsa kerang-sebuah tangan pun, sehingga ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, ibu tahu anakku. Namun terimalah itu sebagai takdir alam. Jadi, kuatkanlah hatimu, Nak. Jangan lagi terlalu lincah. Kerahkan semangatmu untuk melawan rasa ngilu itu. Tegarkan jiwamu untuk menanggung nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa engkau perbuat anakku,” bujuk ibunya dengan lembut namun pilu.

Si anak kerang itu pun mencoba menuruti nasihat bundanya. Ada hasilnya memang, namun perih-pedih tak alang kepalang. Kadang, di tengah erang kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Namun, tak ada pilihan lain. Ia terus bertahan. Dan dengan banyak air mata ia berusaha tegar, mengukuhkan hati, menguatkan jiwa, berbulan-bulan lamanya.

Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk di dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Kian lama kian bulat. Dan rasa sakit pun semakin berkurang. Mutiara semakin menjadi. Kini, bahkan rasa sakitnya pun terasa biasa. Dan ketika masanya tiba, sebutir mutiara besar, utuh, dan mengkilat akhirnya terbentuk sempurna.

Si anak kerang berhasil mengubah pasir menjadi mutiara. Deritanya berubah menjadi mahkota kemuliaan. Air matanya menjadi harta yang sangat berharga. Dirinya sekarang, sebagai bentukan nestapa, lebih berharga daripada sejuta kerang lainnya yang cuma disantap orang di bawah naungan tenda-tenda di pinggir jalan yang bertuliskan ” Sedia Kerang Rebus”.

Kristal kekecewaannya kini telah menjadi perhiasan mahal dan bergengsi tinggi di leher-leher indah para perempuan yang menambah kejelitaan mereka.

Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk kita semua


Dapatkan Buku-Buku Motivasi & Pengembangan Diri

Mbah Jum dan Kisah Sedekahnya yang Menginspirasi

Begitulah beliau dipanggil. Aku sempat bertemu dengannya 5 tahun yang lalu saat berlibur di Kasian Bantul Yogyakarta. Nama desanya saya lupa.

Mbah Jum seorang tuna netra yang berprofesi sebagai pedagang tempe. Setiap pagi beliau dibonceng cucunya ke pasar untuk berjualan tempe. Sesampainya dipasar tempe segera digelar. Sambil menunggu pembeli datang, disaat pedagang lain sibuk menghitung uang dan ngerumpi dengan sesama pedagang, mbah Jum selalu bersenandung sholawat. Cucunya meninggalkan mbah Jum sebentar, karena ia juga bekerja sebagai kuli panggul dipasar itu. Dua jam kemudian, cucunya datang kembali untuk mengantar simbahnya pulang kerumah. Tidak sampai 2 jam dagangan tempe mbah Jum sudah habis ludes. Mbah Jum selalu pulang paling awal dibanding pedagang lainnya. Sebelum pulang mbah Jum selalu meminta cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu. Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukkan uang lebihnya itu ke kotak amal.

Saat kutanya : “kenapa begitu ?”

“Karena kata simbah modal simbah bikin tempe Cuma 20 ribu. Harusnya simbah paling banyak dapetnya yaa 50 ribu. Kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah, harus dikembalikan lagi. Lha rumahnya gusti Allah kan dimasjid mbak, makanya kalau dapet lebih dari 50 ribu, saya diminta simbah masukkin uang lebihnya kemasjid.”

“Lho, kalo sampai lebih dari 50 ribu, itukan hak simbah, kan artinya simbah saat itu bawa tempe lebih banyak to ?” Tanyaku lagi

“Nggak mbak. Simbah itu tiap hari bawa tempenya ga berubah-ubah jumlahnya sama.” Cucunya kembali menjelaskan padaku.

“Tapi kenapa hasil penjualan simbah bisa berbeda-beda ?” tanyaku lagi

“Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama simbah, karena simbah tidak bisa melihat, simbah selalu bilang, ambil sendiri kembaliannya. Tapi mereka para pembeli itu selalu bilang, uangnya pas kok mbah, ga ada kembalian. Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu, ngasih uang 20 ribu. Ada yang beli tempe 10 ribu ngasih uang 50 ribu. Dan mereka semua selalu bilang uangnya pas, ga ada kembalian. Pernah suatu hari simbah dapat uang 350 ribu. Yaaa 300 ribu nya saya taruh dikotak amal masjid.” Begitu penjelasan sang cucu.

Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu. Disaat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau bisa kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi ini mbah Jum…?? Aahhh…. Logikaku yang hidup di era kemoderenan jahiliyah ini memang belum sampai.

Sampai rumah pukul 10:00 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan malam. Ternyata mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang dikampung itu menyebutnya). Jadi bila ada anak-anak yang dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare, muntah-muntah dan lain-lain, biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah mbah Jum. Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak, mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang, dan sejenisnya. Mbah Jum tidak pernah memberikan tarif untuk jasanya itu, padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongannya. Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukan lagi 100% ke kotak amal masjid. Ya ! 100% ! anda kaget ? sama, saya juga kaget.

Ketika aku kembali bertanya : “kenapa harus semuanya dimasukkan ke kotak amal ?”

Mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum :

“Kulo niki sakjane mboten pinter mijet. Nek wonten sing seger waras mergo dipijet kaleh kulo, niku sanes kulo seng ndamel seger waras, niku kersane gusti Allah. Lha dadose mbayare mboten kaleh kulo, tapi kaleh gusti Allah.” (Saya itu sebenarnya nggak pinter mijit. Kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena gusti Allah. Jadi bayarnya bukan sama saya, tapi sama gusti Allah).

Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih. Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini. Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.

Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar. 4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran. Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).

Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah…!! Cucunya yang paling besar ternyata guru mengaji untuk anak-anak dikampung mereka. Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah qatam Al-Quran, bahkan 2 diantaranya sudah ada yang hafal 6 juz dan 2 juz.

“Kulo niki tiang kampong. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Alhamdulillah kersane gusti Allah kulo diparingi berkah, saget apal Quran. Gusti Allah niku bener-bener adil kaleh kulo.” (saya ini orang kampong. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Alhamdulillah kehendak gusti Allah, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Quran. Gusti Allah itu benar-benar adil sama saya).

Itu kata-kata terakhir mbah Jum, sebelum aku pamit pulang. Kupeluk erat dia, kuamati wajahnya. Kurasa saat itu bidadari surga iri melihat mbah Jum, karena kelak para bidadari itu akan menjadi pelayan bagi mbah Jum.

Matur nuwun mbah Jum, atas pelajaran sedekah tingkat tinggi 5 tahun yang lalu yang sudah simbah ajarkan pada saya di pelosok desa Yogyakarta.

SILAHKAN SHARE ATAU COPAS UNTUK KEBAIKAN DAN KEBAJIKAN…

Oleh : Irene Radjiman

Kisah diatas bukan lah kisah seorang Ulama ataupun Waliyullah. Hanya kisah seorang perempuan biasa yg mampu membuat iri seluruh penghuni Alam.
😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Sumber : grup WA & FB

@KopiStory
Berbagi Inspirasi
www.cafebuku.com/kopistory


Dapatkan Buku-Buku Motivasi & Pengembangan Diri :

Cerita Motivasi Kisah Si Bodoh dan Si Jenius Ini Ternyata Adalah …

Di Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847 , lahir seorang anak bernama panggilan Tommy. Dia lahir dengan kemampuan biasa-biasa saja, tidak memiliki kecerdasan khusus seperti anak-anak lainnya.
Saat belajar di sekolah, Tommy tidak mampu untuk mengikuti pendidikan yang diajarkan di sekolahnya. Oleh sebab itu, Tommy selalu mendapatkan nilai buruk dan mengecewakan. Sangat bodohnya anak ini dalam pandangan pihak sekolahnya, sehingga para guru memilih untuk ‘angkat tangan’ dalam usaha mendidik Tommy.
Pada suatu hari, guru sekolah Tommy memanggil Tommy dan memberikan sepucuk surat kepadanya.
Guru tersebut berpesan ” jangan buka surat ini di perjalanan, berikan kepada ibumu”.
Tommy kecil dengan gembira membawa surat itu pulang dan memberikan kepada ibunya. Menerima surat itu ; ibu Tommy membacanya, lalu menangis. Sambil berurai air mata, dia membaca surat itu dengan suara keras :
“Putra Anda seorang jenius. Sekolah ini terlalu kecil untuk menampungnya dan tidak memiliki guru yang cakap untuk mendidiknya. Agar anda mendidiknya sendiri,”
ujar sang Ibu dengan suara lantang.
Ibu Tommy berkata kepada Tommy bahwa
“Kamu anak yang jenius nak, sekolah belum cukup baik untuk mendidik anak yang hebat seperti kamu. Mulai saat ini ; ibu yang akan mendidik kamu.”
Ibunya kemudian menarik Tommy kecil ke rumah dan meninggalkan sekolah. Tommy menjalani pendidikan di rumah. Dengan demikian Tommy pun belajar dengan bebas dan leluasa di rumahnya tanpa harus memikirkan nilai – nilai pelajaran yang harus dicapainya. Di rumah, Tommy pun melahap buku – buku ilmiah dewasa. Satu karakter yang luar biasa yang dimiliki Tommy adalah keingintahuannya yang luar biasa besar ditambah sifat dasarnya yang pantang menyerah menghadapi apapun.
Karena ini ; Tommy pun melakukan eksperimen – eksperimen hebat, sebelum memasuki usia sekolah Tommy sudah berhasil membedah hewan – hewan, hal ini karena keinginan tahunya yang besar terhadap hewan- hewan disekitarnya.
Di usia 12 tahun ; Tommy kecil sudah memiliki laboratorium kimia kecil di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat telegraf yang sekalipun bentuk dan modelnya sederhana dan primitif tapi sudah bisa berfungsi.
Kisah homeschooler di usia nya yang masih belia ; Tommy sudah bekerja dan mencari uang sendiri dengan berjualan koran di kereta api selama beberapa tahun. Kemudian Tommy bekerja sebagai operator telegraf, kemudian ; Tommy pun naik menjadi kepala mesin telegraf di Amerika.
Saat usia Tommy 32 tahun ; dunia tidak lagi gelap gulita ketika malam hari. Tommy yang dianggap bodoh waktu kecil itu berhasil menciptakan bohlam lampu pijar, yang mengubah wajah dunia selamanya.
Jauh setelah Ibunya wafat dan Tommy telah menjadi tokoh penemu ternama. Suatu hari di rumah dia melihat-lihat barang lama7 keluarga.
……Tiba-tiba dia melihat kertas surat terlipat di laci sebuah meja. Dia membuka dan membaca isinya:
“Putra Anda anak yang bodoh. Kami tidak mengizinkan anak Anda bersekolah lagi,”
demikianlah isi surat yang sesungguhnya yang dibawa dan diberikan Tommy kepada ibunya, dahulu waktu sepulang sekolah.
Tommy menangis berjam-jam setelah membaca surat itu.
Dia kemudian menulis di buku diary nya:
“SAYA, THOMAS ALFA EDISON, ADALAH SEORANG ANAK YANG BODOH, YANG KARENA SEORANG IBU YANG LUAR BIASA, MAMPU MENJADI SEORANG JENIUS PADA ABAD KEHIDUPANNYA “
Jika anda menikmati ;
lampu yang terang saat ini , ingatlah bahwa kita berhutang bukan pada seorang Thomas Alfa Edison
…tetapi kepada seorang Ibu yang melihat dengan cara yang berbeda. *Mata kasih orangtua*.
Jika suatu hari nanti, putra atau putri anda mendapat
“cap bodoh”, “cap nakal” , “cap lamban” atau cap lainnya yang sama seperti Thomas Alfa Edison kecil, siapa yang akan anda percayai ? ? ? …
*PERAN IBU YANG LUAR BIASA…*👍🏾👍
sumber : grup WA.
Terlalu indah untuk disimpan sendiri,
Sebarkan untuk #berbagiinspirasi dengan teman-teman Anda.
Zona Sukses didedikasikan menyediakan berbagai produk pengembangan diri, motivasi, sukses, dan bisnis. Misi kami adalah membantu Anda mempercepat sukses. Klik salah satu produk unggulannya di :http://bit.ly/thechampionway

Cerita Motivasi Dalam Kisah Tentang Si Pencuri Kue

Suatu malam di sebuah bandara.
Seorang wanita sedang menunggu jadwal terbangnya tiba. Masih ada beberapa jam sebelum waktu keberangkatan. Untuk mengisi waktu, ia membeli sebuah buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si pencuri kue yang kurang ajar itu menghabiskan persediannya. Ia semakin kesal sementara menit demi menit berlalu.
Wanita itu sempat berpikir.
” Jika aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia!”
Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.
Ketika hanya tinggal satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya, sementara ia makan yang separonya lagi.
Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir,
” Ya ampun orang ini berani sekali. Ia juga kasar, malah ia tidak kelihatan berterima kasih,”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang tanpa menoleh pada si Pencuri tak tahu terima kasih.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, masih utuh, di depan matanya,
” Kok milikku ada di sini” berangnya dengan patah hati.
Jadi kue yang ia makan di bandara tadi bukanlah miliknya, melainkan milik lelaki yang bersedia berbagi.
Terlambat untuk meminta maaf, ia tersandar sedih.
Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu berterima kasih dan dialah si pencuri kue itu.
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi seringkali terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri. Serta tak jarang kita berprasangka buruk, merasa bahwa orang lainlah yang kasar, orang lainlah yang tak tahu diri, tak tahu terima kasih dan berdosa. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu.
Kita sering mengomentari, mencemooh pendapat atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.
Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi.
Cafebuku.com
Kafenya Buku-Buku yang Menginspirasi